Thursday, 7 April 2016

Sistem injeksi elektronik

BAB 11

                    SISTEM INJEKSI ELEKTRONIK
       Sistem injeksi ini mulai ditemukan pada tahun 1922-1927 ketika Robert bosch menemukan pompa injeksi diesel. Sejak tahun 1960 prinsip injeksi bensin mulai di terapkan pada kendaraan bermotor, pada tahun 1973 Sistem injeksi bensin mulai di pakai secara meluas pada kendaraan bermotor, pada tahun 1967 pabrik mobil VW sudah sistem D-Jetronik, baru tahun 1973 sistem injeksi bensin mulai dipakai secara meluas pada kendaraan bermotor.
                
       Sistem injeksi digunakan untuk penyemprotan bahan bakar kedalam engine yang akan dicampur dengan udara untuk keperluan pembakaran.
11.1. Penggolongan Sistem Injeksi
                
       Penggolongan sistem injeksi dapat ditinjau dari berbagai hal :

11.1.1 Ditinjau Dari Tempat Penyemprotan
            Bahan Bakar

       Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakar sistem injeksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sistem injeksi langsung dan sistem injeksi tidak langsung.

11.1.1.1. Injeksi Langsung /Drect Gasoline Injektion (GDI)
                Pada sistem GDI penginjeksian bahan bakar dilakukan langsung  pada ruang bakar.

11.1.1.2 injeksi tidak langsung
pada sistem injeksi tidak langsung pengijeksian dilakukan sebelum ruang bakar, tepatnya pada intake manifold.

11.1.2 Ditinjau Dari ritme penyemprotan
                Ditinjau dari ritme penyemprotan sistem injeksi dapat di bedakan menjadi 3, yaitu injeksi simultan (penyemprotan bersama-sama), sistem injeksi grup dan sistem injeksi squental.

11.1.2.1 Sistem Injesi Simultan
                Penyemprotan secara simultan adalah model ritme penyemprotan scara serentak pada semua silinder setiap 1 putaran poros engkol (360⁰poros engkol).

11.1.2.2. sistem injeksi grup      
                Penyemprotan secara grup adalah mode ritme penyemprotan secara serentak pada grup silinder, penyemprotan terjadi serentak setiap 2 putaran poros engkol (72o⁰ poros engkol ).

11.1.2.3. Sistem injeksi squential
                Penyemprotan secra squential adalah model ritme penyemprotan secara individu pada setiap silinder dengan jarak penyemprotan 180⁰ antar silinder urutan berikutnya . sehingga dalam 720⁰ derajat poros engkol terjadi 4 penyemprotan pada silinder yang berbeda.

11.1.3. Ditinjau dari jumlah penyemprot
                Di tinjau dari jumlah penyemprot sistem injeksi di bedakan menjadi 2, yaitu single point injection (SPI) dan multi pont injection (MPI)
                Sistem injeksi ini menyerupai sistem karburator tetapi telah dilengkapi dengan bahan bakar bertekanan dan pengaturan jumlah penyemprotannya sudah di kontrol secara elektronik.
           
       Pada sistem SPI injektor terpasang satu buah untuk kebutuhan keseluruhan silinder, sehingga pada sistem ini perbedaan panjang intake manifold mesin mempengaruhi perbedaan pemasukan bensin kedalam engine.
     
        Pada sistem MPI, injektor terpasang satu buah pada masing-masing silinder sehingga pada sistem ini panjang intake manifold tidak mempengaruhi perbedaan pemasukan bensin kedalam engine. Ketersediaan udara dijamin dengan bentuk intake manifold yang penampangnya luas pada bagian sebelum dudukan injektor

11.1.4. Di Tinjau Dari Sistem Pengontrol Penyemprotan
                Ditinjau dari sistem pengontrol penyemprotan sistem injeksi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sistem injeksi mekanis, sistem injeksi mekanis elektronik.

11.1.4.1. Sistem Injeksi Mekanis (K-Jetronik)
                Sistem injeksi mekanis (K-Jetronik) pengendaliannya mutlak secara mekanik. Pengukuran jumlah udara yang masuk dengan penimbangan udara mekanis.
        
        Pada sistem K jetronik, kelistrikan hanya pada bagian bahan bakar dan pada bagian penambah bahan bakar saat start dingin dan penambahan udara saat dingin                pada sistem injeksi mekanis kerja dapat di bedakan dalam kondisi kondisi sebagai berikut :
Ø  Saat temperatur engine dingin
Ketika temperatur engine dingin perlu tambahan bahan bakar dan udara. Pada K-Jetronik dilengkapi dengan injektor start dingin yang akan menambah bensin selama engine di start dalam keadaan dingin dan penambah udara oleh pengatur udara tambahan.

Saat engine dingin (kurang dari 70⁰C) kontak pada thermo time switch keadaan menghubung. Saat mesin di start akan mega;ir listrik dari terminal 50 kunci kontak menuju injektoran dan selanjutnya ke ground melalui bimetal dsn kontak pada thermo time switch, akibatnya injektor start dingin menyemprot bensin.

Selain itu juga mengalir listrik dari terminal 50 kunci kontak menuju kumparan pemanas pada thermo time switch lalu ke ground, sehingga selang beberapa waktu (2-6 detik) pemanas akan memanaskan bimetal dan bimetal melengkung membuka kontaknya. Akibatnya injektor kehilangan ground dan tidak menyemprot lagi.
               
Setelah engine panas (lebih dari 70⁰ Celcius) bimetal pada thermo time switch dalam keadaan membuka kontanya, sehingga saat start engine panas tidak lagi ada penambahan bensin melalui injektor start dingin.

Penambahan udara saat udara dingin terjadi saat saluran bypass pada pengatur udara tambahan membuka.

Saluran udara tambahan akan membuka waktu motor dingin, dan elemen pemanas akan menutup saluran kembali bila motor sudah panas.

Bersamaan dengan katup pengatur udara tambahan, regulator panas engine akan mengatur perbandingan campuran waktu motor belum panas.

Pada waktu dingin, membran melengkung ke bawah tekanan diatas plunyer turun, piring plat sensor lebih mudah terangkat bensikn akan bertambah banyak pada aliran udara sama.

Bila motor sudah panas, pegas akan menekan membran pada posisi lurus tekanan diatas plunyer jadi lebih besar, sehingga piring plat sensor lebih sulit terangkat sehingga bensin berkurang pada aliran udara sama..

Ø  Saat Kunci Kontak ON tapi tidak ada putaran

Apabila mesin tidak berputar maka pada terminal minus/1 koil tidak menimbulkan sinyal walaupun kunci kontak ON

Karena tidak ada sinyal yang memicu transistor pada relay pompa bensin maka kumparan relay pompa tidak dialiri arus sehingga kontak relay pompa bensin keadaan membuka/OFF dan pompa bensin tidak mendapat suplay tegangan, pompa bensin tidak bekerja, tidak ada bensin tersemprot dan engine tidak hidup.
Ø  Saat KK ON dan ada putaran

 Apabila mesin berputar saat kunci kontak ON maka pada teminal 1 koil timbul sinyal. Karena ada sinyal yang memicu transistor pada relay pompa bensin maka kumparan relay pompa bensin ada arus yang mengalir dan menarik kontak relay pompa menutup/ON. Saat itu akan mengalir arus listrik dari battery menuju kontak relay pompa dan menuju pompa bensin terudd ke ground dan pompa bensin bekerja, ada bensin tersemprot pada injektor-injektor dan mesin dapat hidup.

11.1.4.2. Sistem injeksi mekanis elektronik (KE-Jetronik)
                Sistem injeksi mekanis elektris (KE-Jetronik) pengendalian jumlah penyemprotan bensin sudah menerapkan aktuator elektrik (Electro Hydraulic pressure actuator). Pengukuran jumlah udara yang masuk juga sudah dengan lektrik (airflow sensor) yang di geserkan oleh penimbang udara mekanis. Sensor sensor lain juga sudah di pasangkan TPS (Throtle Position Sensor).
       
         Pengsturan elektris yang ada untuk mengatur tekanan bahan bakar pada membran distributor bensin.
        
        Saat temperatur engine dingin , sensor temperatur bertahanan besar dan memberi informasi ke ECU, sehingga ECU akan mengalirkan arus yang besar menuju electo hydraulis pressure actuator. Aktuator akan meutup saluran lebih rapat sehingga tekanan di bagian bawah membran distributor tekanan bahan bakar lebih rendah dan membran lebih mudah melengkung ke bawah sehingga bahan bakar yang mengalir menuju injektor lebih banyak. Sebaliknya setelah temperatur engine panas.
      
          Ketika engine berputar, piston menghisap udara melalui penimbang udara yang terangkat keatas, semakin tinggi plunyer regulator tekanan bahan bakar terangkat semakin banyak bensin menuju injektor. Air flow sensor efektif bekerja pada saat akselerasi dan engine dingin.
      
       Sensor katup gas (TPS) dilengkapi dengan saklar idle yang menutup saat katup gas tidak dibuka, dan akan membuka saat katup gas diijak. Sensor ini hanya berpengaruh setelah engine panas. Sensor TPS juga bersama-sama dengan sensor rpm engine mendeteksi terjadinya decelarasil perlambatan yang akan memberi sinyal ke ECU dan ECU menghentikan penginjeksian .


11.1.4.3. Sistem injeksi elektronik
            
        Istilah-istilah yang digunakan untuk memberi nama sistem injeksi pada kendaraan bermacam-macam dari merek

-TOYOTA             - EFI (Electronic fuel injection)
-HONDA              – PGMFI (Progamed fuel injection)
-MAZDA               - EGI (Electronic Gasoline Injection)
-BOSCH                - JETRONIK
-GM                       - MULTEC
        
        Prinsip dari semua sistem diatas sama, ada yang sistem injeksi dan sistem pengapian dibuat dengan ECU terrpisah dan ada juga yang satu ECU untuk sistem injeksi dan sistem pengapian.
         
       BOSCH memberi nama spesifik untuk ECU yang melayani sistem injeksi elektronik dan sistem pengapian elektronik  dengan nama MOTRONIK.
         
       Sistem injeksi elektronik dilengkapi dengan sensor-sensor yang dapat di bedakan menjadi sensor utama dan sensor pengoreksi. Sensor utama digunakan untuk menentukan jumlah penyemprotan injeksi dasa dan sensor-sensor pengoreksi untuk merubah jumlah penyemprotan berdasarkan keadaan-keadaan kerja engine.
       
         Sensor utama untuk mengtahui jumlah udara yang masuk ke engine merupakan kombinasi dari sensor massa udara dan sensor putaran engine. Kedua sensor tersebut menginformasikan kepada ECU berapa jumlah udara yang masuk ke engine pada setiap putaran, lalu ECU memberi sinyal kepada injektor dengan durasi penyemprotan tertentu. Harapan dari pengaturan mengiginkan bahan bakar di injeksikan dengan jumlah yang perbandingannya seseuai dengan hukum stoichiometric, 24,7 kg massa udara untuk setiap 1 kg bensin.
       
         Karena keadaan kerja engine sangat beragam dan kebutuhan perbandingan campuran juga beragam maka dipasangkan sensor-sensor lain.
11.2. Sistem Aliran Bensin
        
        Sistem aliran bahan bakar pada sistem injeksi dapat dibedakan menjadi sistem aliran dengan saluran pengembali dan sistem aliran tanpa pengembali.
        
         Pada sistem dengan aliran pengembali regulator tekanan bahan bakar terdapat di luar tanki dekat dengan common rail, sehingga bahan bakar yang tidak ternjeksi akan kembali menuju tanki melalui saluran pengembali.
       
         Pada sistem ini bahan bakar yang kembali menuju tanki telah membawa radiasi panas engine sehingga pada tanki ada kenaikan temperatur dan penguapan yang terjadi lebih banyak.
        
        Sementara pada sistem tanpa saluran pengembali regulator tekanan sistem terdapat pada tanki sehingga bahan bakar yang kembali ke tanki langsung berada di tanki, bahan bakar ini tidak membawa radiasi panas engine sehingga temperatur didalam tanki tidak terpengaruh temperatur engine.

11.2.1. Popa bensin
         
       Pompa bensin pada sistem injeksi elektronik berfungsi untuk menghasilkan tekanan dan aliran bahan bakar menuju injektor melalui saluran tekanan tinggi dan common rail dengan tekanan dan aliran rata-rata yang harus memenuhi untuk kebutuhan kerja engine.
        
        Kemampuan yang harus dimiliki pompa :
Ø  Mampu mengalirkan bahan bakar 60 sampai 200 liter/jam.
Ø  Mampu mmberi tekanan bahan bakar 3 sampai 4,5 bar.
Ø  Mampu memberi tekanan 50 sampai 60% saat start dingin.

Pada waktu kuncu kontak ON pompa bekerja beberapa detik, selama start dan mesin hidup pompa bekerja terus sesuai dengan aturan : bila mobil terjadi kecelakaan bensin tidak boleh tertumpah, maka meskipun kunci kontak ON pompa harus tidak bekerja bila mesin mati.

Besar arus listrik pada pompa saat beban penuh 8-10 A tegangan 12 volt oleh karena itu pada mesin mesin injeksi bensin alternator harus berdaya lebih besar.

Katup pembatas akan terbuka bila tekanan bahan bakar pada sistem sudah melebihi 8 bar.

Katup pengembali berfungsi mengontrol bensin agar tetap penuh pada ruang pompa, karena bensin berfungsi sebagai pelumas dan pendingin pompa oleh sebab itu bensin dengan sistem injeksi tidak baik kalau tanki kosong.

Ada pula pompa bensin yang di pasangkan didalam tanki bahan bakar langsung (intank unit).

11.2.2. saringan bensin
         
       Saringan bensin berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran bahan bakar dari tanki, sehingga bensin yang menuju injektor diharapkan benar benar bersih.
         
       Bahan saringan bensin adalah campuran antara kertas super halus dengan polyester fiber dengan pori pori yang sangat halus sehingga dapat menyaring partikel sampai 3 µm.
         
       Aliran bensin dirancang dari bagian luar saringan menuju bagian dalam saringan sehingga kotoran yang dapat tersaring lebih banyak dan umur saringan lebih panjang. Oleh karena itu pemasangan saringan bensin perlu memperhatikan arah aliran bensin.

11.2.3. Regulator tekanan
        
        Regulator tekanan bensin berfungsi mengatur tekanan kerja pada sistem aliran bensin agar tetap, berkisar 3-4,5 bar.
      
          Tekanan bahan bakar dari pipa penyalur ditentukan oleh regulator bahan bakar. Dengan tekanan yang dijaga tetap maka pengaturan jumlah injeksi bensin semata-mata dapat dengan mengatur lamanya sinyal mengaktifkan injektor.
        
        Pada sistem dengan saluran pengembali tekanan bahan bakar dipengaruhi oleh kevakuman pada intake manifold. Vakum intake manifold yang dihubungkan pada bagian sisi diafragma pada regulator melemahkan tekanan pegas diafragma, sehingga menambah volume kemalinya bahan bakar dan menurunkan tekanan bahan bakar. Dengan demikian apabila vakum intake manifold naik (tekanan mengecil), tekanan bahan bakar juga sehingga perbedaan tekanan intake manifold dengan tekanan kerja bahan bakar di pertahankan tetap pada semua keadaan kerja, yaitu berkisar 2,55 atau 2,9 kg/cm²
          
      Pada sistem aliran bensin tanpa saluran pengembali (Returnless Fuel system) tekanan bahan bakar dibuat tanpa (tidak terpengaruh oleh kevakuman intake manifold). Konpensasi dari variasi tekanan pada intake dilakukan oleh ECU dengan menambah atau mengurangi durasi injeksinya

11.2.4. Peredam getaran
      
          Kerja injektor adalah membuka dan menutup menyemprotkan bensin dengan melepas tekanan sistem, sehingga terjadi getaran pada pipa pebagi (tekanan berfluktuasi). Terkadang pada pipa pembagi bahan bakar dipasangkan peredam getaran (pulsation damper) untuk meredam getaran tekanan tersebut agar terhindar dari timbulnya gelembung udara yang dapat mengganggu kerja sistem.

11.2.5. Injektor
        
        Injektor berfungsi menyemprotkan bensin menuju engine untuk dicampur dengan udara. Agar bensin mudah bercampur dengan udara maka bensin di kabutkan dengan halus shingga mudah berubah menjadi uap.
        
        Injektor pada sistem injeksi bekerja secara elektromagnetik. Kerja injektor di kontrol oleh ECU dengan sinyal negatif. Lebar pulsa sinyal ECU akan menentukan jumlah bahan bakar yang terkabutkan, semakin panjang pulsa semakin banyak bensin terkabutkan.

11.3. Pengaturan injeksi
                Durasi injeksi pada sistem injeksi elektronik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi kerja engine yang dapat diketahui dengan memasangkan sensor-sensor.
        
        Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa terdapat sensor-sensor utama yang akan menentukan jumlah penyemprotan dasar, selanjutnya sensor-sensor lain untuk mngoreksi sesuai kondisi kerja yang sedang terjadi.
        
        Secara garis besar kondisi kerja pengijeksian dapat digolongkan sebagai berikut :
1.       Keadaan start dingin
2.       Keadaan pemanasan
3.       Keadaan idle
4.       Keadaan beban rendah
5.       Keadaan beban tinggi (power)
6.       Keadaan percepatan (akselerasi)
7.       Keadaan perlambatan (decelerasi)
8.       Peyesuaian dengan ketinggian.
Koreksi Temperatur Engine
     
           Pada temperatur rendah bahan bakar akan sulit menjadi uap dan cenderung mengalami kondensasi. Maka bahan bakar yang tercampur dengan udara akan cenderung kurus serta kurang homogen.
        
        Dalam sistem injeksi sensor ECT (Engine Coolant Temperature) akan mengirim informasi temperatur mesin ke ECU guna koreksi durasi injeksi, semakin rendah temperatur pemanbahan bahan bakar semakin tinggi, penambahan berangsur-angsur turun dan berhenti pada temperatur kerja (60-80⁰C).
        
        Dari grafik koefisien koreksi ECT dapat dilihat bahwa penambahan bahan bakar berbanding terbalik dengan temperatur mesin. Dan berhenti (tidak ada penambahan pada 60⁰C).
Koreksi temperatur udara masuk (intake)
       
         Kepadatan udara dipengaruhi oleh temperatur udara, kepadatan akan berkurang bila temperatur bertambah. Sensor IAT (intake air temperatur) menginformasikan temperatur udara masuk dan ECU akan mengatur durasi injeksi sesuai dengan perubahan kepadatan udara yang ada. ECU diprogram pada 20⁰C, menambah bahan bakar bila temperatur kurang dari 20⁰C dan mengurangi bila lebih.
          
      Model ini tidak berlaku untuk kendaraan yang memakai sensor massa udara/MAF (massa aur flow)
Koreksi beban
        
        Bila kendaraan bekerja pada beban tinggi, ECU akan menambah durasi injeksi. Sensor pendukung untuk koreksi beban : sensor MAF, MAP, katup gas (TPS), dan putaran (RPM).
         
       Bila beban naik (udara masuk banyak) durasi injeksi naik, bila putaran (RPM) naik frekuensi injeksi naik dengan durasi sama,
Koreksi percepatan
      
          Pada awal percepatan, ECU membuat durasi injeksi besar (campuran kaya) untuk menjaga supaya mesin tidak tesendat.
        
        Besar kecilnya durasi injeksi tergantung pada seberapa cepat katup gas membuka dan beban mesin. Semakin besar durasi injeksi.
Koreksi perlambatan (fuel cut off)
Sensor pendukung
                -Sensor putaran (RPM)
                -sensor katup gas (TPS)
                -sensor MAP
Reaksi ECU = mematikan injektor sesaat (fuel cut off).
      
          Selama katup gas menutup dan putaran mesin tinggi, kendaraan tidak memerlukan bahan bakar.
      
          Fuel cut off tehadap putaran engine adalah variable, tergantung dari temperatur mesin. Bila terjadi extra beban, ECU membuka injeksi lebih awal (fuel cut off putaran tinggi).
                 
      Dari grafik dapat di simpulkan bahwa fuel cut off tertinggi pada putaran 2000 bila temperatur rendah dan berangsur mengecil seiring kenaikan temperatur, putaran rendah pada temperatur kerja.

Sunday, 3 April 2016

Privacy Policy

Privacy Policy for abdu hanif

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at http://abdulhaniftkrb.blogspot.co.id/2015/01/komponen-final-drive-dan-fungsinya.html.
At abdulhaniftkrb.blogspot.co.id we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by abdulhaniftkrb.blogspot.co.id and how we use it.
Log Files
Like many other Web sites, abdulhaniftkrb.blogspot.co.id makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.
Cookies and Web Beacons
abdulhaniftkrb.blogspot.co.id uses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser.
DoubleClick DART Cookie
→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on abdulhaniftkrb.blogspot.co.id.
→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to abdulhaniftkrb.blogspot.co.id and other sites on the Internet.
→ Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html
Our Advertising Partners
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include .......

  • Google
  • Commission Junction
  • Amazon
  • Widget Bucks
  • Adbrite
  • Clickbank
  • Linkshare
  • Yahoo! Publisher Network
  • Azoogle
  • Chitika
  • Kontera
  • TradeDoubler
  • backlinks.com
  • Other
While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.
You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of abdulhaniftkrb.blogspot.co.id.

These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on abdulhaniftkrb.blogspot.co.id and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.
abdulhaniftkrb.blogspot.co.id has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.
Third Party Privacy Policies
You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. abdulhaniftkrb.blogspot.co.id's privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.
If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?
Children's Information
We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity. abdulhaniftkrb.blogspot.co.id does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13. If a parent or guardian believes that abdulhaniftkrb.blogspot.co.id has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.
Online Privacy Policy Only
This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there. This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.
Consent
By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.


Update
This Privacy Policy was last updated on: Monday, April 4th, 2016. Privacy Policy Online Approved Site
Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.

Hubungi Kami

Powered by 123ContactForm | Report abuse

Monday, 25 May 2015

AXLE SHAFT (POROS PENGGERAK)


AXLE SHAFT (POROS PENGGERAK)
1.       Uraian
Axle shaft adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang meneruskan putaran mesin ke roda (sebagai penggerak roda), dimana roda-roda dipasang pada axle shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft.

2.       Fungsi axle shaft:
1)      Sebagai penerus putaran mesin ke roda
2)      Sebagai dudukan roda
3)      Sebagai penumpu beban roda
3.       Klasifikasi Axle Shaft
1)      Rigid Axle Shaft
Konstruksi
:
Penggunaan
: kendaraan berskala menengah keatas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu menahan beban yang berat
Fungsi
·         Penerus putaran mesin ke roda
·         Pendukung beban roda
Cara Kerja
: Axle rigid disamping sebagai pe-nerus putaran ke roda, seolah-olah merupakan lengan panjang seperti poros mati, sehingga pada saat kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah mengikuti gerakan posisi axle.
Keuntungan :
·         Konstruksi lebih kuat.
·         Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
·         Sanggup menahan beban berat.
·         Moment yang dihasilkan besar.
Kerugian :
·         Suspensi kendaraan keras
·         Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak stabil.
·         Sudut beloknya kecil.
Jenis-Jenis
:
A.      Berdasarkan Posisi Axle Shaft
1)      Front Axle Shaft
Fungsi
sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.
Konstruksi
:
Komponen
1.    Front axle housing
2.    Front axle inner shaft
3.    Front axle outer shaft
4.    Tappered roller bearing
2)      Rear Axle Shaft
Fungsi
sebagai penerus putaran dari side gear ke roda
Konstruksi
:
Komponen
1.       Axle shaft
2.       Gasket
3.       Axle shim
4.       Axle retainer plate
5.       Axle flange
B.      Berdasarkan Sistem Penopangnya
1)      Half floating type (setengah bebas memikul)
Konstruksi
:
Uraian
Pada type ini bantalan dipasang antara  axle housing dengan  axle shaft dan roda langsung dipasang pada ujung poros
Penggunaan
digunakan pada kendaraan jenis sedan, station wagon dan jeep
Keuntungan
·         Konstruksi sederhana
·         Biayanya murah
Kerugian
·      Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros.
·       Jika patah roda tidak ada yang menahan.
2)      3/4 floating type (3/4 bebas memikul)
Konstruksi
:
Uraian
Bantalan dipasang antara  axle housing dengan  wheel hub dan axle shaft, secara tidak langsung  axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Penggunaan
digunakan pada truck ringan.
Keuntungan
·      Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft, sehing-ga  axle shaft tidak bengkok.
·         Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan.
Kerugian
·         Akibat gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan.
3)      Full floating type (bebas memikul)
Konstruksi
:
Uraian
Pada type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada axle housing melalui dua buah bantalan dan axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda
Penggunaan
digunakan pada kendaraan berat
Keuntungan
·      Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle housing, sehingga axle shaft tidak menjadi bengkok.
·         Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft.
·         Faktor keamanan lebih baik, dan sanggup memikul beban berat.
Kerugian
·       Biayanya mahal
2)      Independent Axle Shaft
Konstruksi
:
Penggunaan
: pada kendaran kecil dan umumnya jenis-jenis sedan, karena type ini disamping konstruksinya ringan juga mampu membuat sudut belok lebih besar.
Fungsi
·         Sebagai penerus putaran ke roda
·         Sebagai pendukung beban roda
·         Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint.
Cara Kerja
: Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju dijalan yang bergelombang ma-ka posisi body kendaraan se-akan akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi CV Joint pa-da setiap gerakan disamping bi-sa bergerak putar juga bisa  ber-gerak memanjang, memendek dan membuat sudut.
Keuntungan
·         Konstruksinya ringan.
·         Mampu membuat sudut belok lebih besar
·         Perawatan mudah.
·         Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.
Kerugian
·         Tidak mampu menahan beban besar
·         Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
·         Harganya lebih mahal.
·         Memerlukan perawatan rutin.
Jenis-Jenis
:
Jenis Penggerak Depan (Front Wheel Drive)
1)      Tripod Joint – Birfield Joint
:
2)      Tripod Joint – Tripod Joint
:
Keterangan
<===Sisi Differential
Jenis Penggerak Belakang (Rear Wheel Drive)
1)      Birfield Joint – Birfield Joint
:
2)      Birfield Joint – Tripod Joint
:
Keterangan
<===Sisi Differential
Contant Velocity Joint (CV-Joint)
Fungsi
: Sebagai penstabil posisi kendaraan terutama di jalan-jalan yang ber-gelombang
Konstruksi
:
Komponen
:
1.       Outer race
2.       Ball cage
3.       Inner race
4.       Steel ball
Cara Kerja
a)      Lurus
Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft melalui inner race housing Ü steel ball Ü intermediate axle shaft Ü steel ball Ü outer race housing Ü roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.
b)      Belok
Pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh inner race housing Ü steel ball Ü intermediate axle shaft Ü steel ball Ü outer race housing Ü roda, dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an kendaraan menjadi stabil


sumber : http://inihradzhkhan.blogspot.com/2014/02/materi-produktif-chassis-axle-shaft.html